Aliansi PETISI yang terdiri dari berbagai organisasi mahasiswa, termasuk seluruh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari UNG, IAIN, ICHSAN, UBM, UNBITA, UG, serta HMI Cabang Gorontalo, bersatu padu menyuarakan penolakan mereka. Dengan semangat yang membara, massa aksi berusaha menerobos barikade kepolisian untuk memasuki kompleks DPRD Gorontalo, hingga akhirnya Ketua Komisi 1 DPRD Gorontalo, AW Thalib, turun langsung menemui mereka.
Massa mahasiswa(Aliansi PETISI), meminta DPR dan Presiden untuk menghentikan RUU Pilkada, mereka juga meminta KPU untuk segera melaksanakan putusan MK nomor 60 dan 70.
Menurut Thoib Hidayat Lauma, salah satu mahasiswa yang tergabung dalam masa aksi, sekaligus Ketua HMJ Hukum Pidana Islam IAIN Gorontalo, saat dikonfirmasikan awak media, menjelaskan bahwa tujuan utama aksi ini adalah menyampaikan aspirasi rakyat secara langsung kepada wakil-wakil mereka di DPRD Provinsi Gorontalo. "Kami hadir di sini untuk menyuarakan aspirasi rakyat, menolak RUU Pilkada 2024 yang tidak berpihak pada kepentingan umum," tegas Thoib.
Saat bertemu dengan massa aksi, AW Thalib menegaskan komitmen DPRD Provinsi Gorontalo untuk mengawal setiap aspirasi yang disampaikan oleh Aliansi PETISI. "Kami di DPRD Gorontalo akan memastikan setiap suara mahasiswa dan rakyat tidak diabaikan," ujarnya dengan penuh keyakinan.
Setelah berdialog dengan Ketua Komisi 1 DPRD, aksi yang berlangsung damai ini berakhir pada pukul 17.00 WIB. Koordinator lapangan, Aprijal Razak, bersama dengan para koordinator aksi lainnya, sepakat untuk mengakhiri demonstrasi tersebut dengan tertib, menegaskan bahwa perjuangan mereka akan terus berlanjut hingga tuntutan-tuntutan mereka terpenuhi. (Abdul)
Hidup Mahasiswa!!
BalasHapusHidup Rakyat Indonesia!!
🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩