![]() |
Presiden Republik Indonesia PRABOWO SUBIANTO. Gambar : Team Blognateya.com |
Namun, apa jadinya jika dua program utama ini justru gagal di tahap implementasi? Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa kegagalan di sini bisa menjadi sinyal kegagalan yang lebih besar dalam mewujudkan janji-janji kampanye Presiden Prabowo secara keseluruhan.
Dua Program Kunci yang Akan Menjadi Tolak Ukur
Program Makanan Bergizi Gratis dan Koperasi Desa Merah Putih bukan sekadar program teknis, tetapi memiliki beban politik dan ekspektasi publik yang besar. Keduanya menyasar akar permasalahan bangsa: ketahanan pangan, kesehatan generasi muda, dan pemberdayaan ekonomi desa.
Jika dua program ini berjalan dengan baik, Prabowo akan mendapat legitimasi kuat untuk terus melangkah dan menerapkan program-program berikutnya. Namun, jika gagal, kepercayaan rakyat akan mulai goyah, bahkan dari kalangan pendukungnya sendiri.
Prabowo: "Kalau Mengecewakan Rakyat, Saya Malu untuk Maju Lagi"
Dalam pernyataannya yang dilansir dari REMOL.ID, Prabowo secara terbuka menyatakan sikapnya yang cukup tegas dan berprinsip:
"Kalau mengecewakan kepercayaan rakyat, saya malu untuk maju lagi."
Pernyataan ini disampaikan di hadapan kader-kader dan tamu undangan saat puncak peringatan HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Jawa Barat.
Prabowo menegaskan bahwa keinginannya menjadi pemimpin bukan demi jabatan semata, tetapi untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Ia bahkan menanggapi dorongan dari kader Partai Gerindra yang ingin mencalonkannya kembali di Pilpres 2029 dengan syarat yang sangat jelas: keberhasilan program-program pemerintahannya hari ini.
"Kalau program-program saya tidak berhasil, tidak perlu saudara calonkan saya terus," tegas Prabowo, memberi sinyal bahwa ia tidak ingin maju hanya demi kekuasaan tanpa prestasi.
Taruhan Politik Prabowo di Tahun-Tahun Awal
Pernyataan Prabowo ini sesungguhnya sebuah taruhan besar. Ia mengaitkan langsung kesuksesan program dengan peluang politiknya di masa depan. Jika Program Makanan Bergizi Gratis dan Koperasi Desa Merah Putih gagal, bukan hanya Prabowo yang akan menanggung resiko politik, tetapi juga partai dan kabinet yang ia pimpin.
Keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) Gerindra yang mendorong Prabowo maju kembali di Pilpres 2029 memang menjadi bentuk dukungan solid. Namun, dukungan tersebut hanya akan relevan jika diiringi dengan keberhasilan konkret di lapangan. Rakyat saat ini semakin kritis dan tidak lagi mudah percaya pada janji yang tidak terealisasi.
Jalan Panjang Menuju 2029
Masa jabatan Prabowo masih panjang, dan masih ada ruang untuk mewujudkan program-program unggulannya. Namun, dua tahun pertama akan menjadi ujian krusial. Jika kegagalan terjadi di masa awal, kepercayaan publik bisa menurun drastis, dan sulit untuk dikembalikan meski dengan perbaikan di masa akhir jabatan.
Prabowo tampaknya menyadari ini dengan sangat baik, dan pernyataannya tersebut mencerminkan kesadaran diri serta komitmen moral terhadap rakyat.
Namun jika gagal, Prabowo sendiri sudah mengatakan: ia malu untuk maju kembali. Sebuah pernyataan yang menunjukkan bahwa rakyatlah yang memegang kunci kelanjutan perjalanan politik seorang pemimpin.
Posting Komentar untuk "Jika Program Makanan Bergizi Gratis dan Koperasi Desa Merah Putih Gagal, Ini Bisa Menjadi Awal Kegagalan Prabowo Mewujudkan Visi Pemerintahannya"