 |
| China Ramai-ramai Beli Mobil Listrik Sebelum Pajak Dipangkas. Gamabr : Chargpt |
BLOGNATEYA.COM | Jakarta – China sedang diserbu konsumen yang ingin membeli mobil listrik. Penyebabnya bukan model baru yang menggiurkan, melainkan kabar bahwa insentif pajak penuh untuk kendaraan listrik akan berakhir pada 2026.
Dilansir dari Car News Cina, mulai 1 Januari 2026, pembebasan pajak untuk mobil listrik tidak lagi 100 persen. Pemerintah hanya akan memberikan 50 persen insentif, membuat konsumen bergegas memesan unit sebelum insentif dipangkas.
Beberapa dealer melaporkan lonjakan pesanan hingga 60 persen dibanding bulan normal. Situasi ini menjadi momentum penting untuk mendorong pasar lebih berorientasi pada kualitas dan inovasi.
Saat ini, pembelian mobil listrik masih mendapat pembebasan pajak hingga 30.000 yuan (sekitar Rp 67 juta). Tapi aturan baru akan menurunkannya menjadi maksimal 15.000 yuan (sekitar Rp 33 juta).
Langkah ini menandai strategi baru pemerintah China: menggeser fokus pasar dari sekadar subsidi ke inovasi dan kualitas kendaraan. Asosiasi Dealer Mobil China menyatakan dukungan penuh, menekankan bahwa produsen kini harus lebih memprioritaskan kualitas daripada sekadar mengejar insentif.
Untuk menjaga konsumen tetap tenang, beberapa merek meluncurkan program “jaminan selisih pajak”. Artinya, pembeli yang memesan sebelum akhir November tapi menerima mobil di 2026 tetap mendapat insentif penuh.
Selain itu, aturan kelayakan insentif kini lebih ketat. Mobil plug-in hybrid dan range extender harus menempuh jarak listrik murni minimal 100 kilometer, sehingga model berteknologi rendah tidak lagi mendapatkan subsidi.
Dengan langkah ini, China berharap menciptakan pasar mobil listrik yang lebih sehat, kompetitif, dan inovatif—bukan sekadar berburu harga murah.
(Redaksi/RG)
.png)
Posting Komentar untuk "China Ramai-ramai Beli Mobil Listrik Sebelum Pajak Dipangkas"