Ketika Uang dan Viralitas Mengalahkan Adab: Krisis Moral di Balik Fenomena Konten Kreator FB Pro

Ilustrasi Gambar By Blognatey.com

BLOGNATEYA.COM - Fenomena para konten kreator di Facebook Pro hari ini menjadi cerminan jelas bagaimana teknologi bisa memajukan manusia secara ekonomi, namun sekaligus memundurkan mereka secara moral. Di era digital ini, banyak orang berlomba menjadi viral dan populer, seolah ukuran kesuksesan kini hanya diukur dari banyaknya pengikut, penonton, dan nominal penghasilan. Ironisnya, dalam upaya mengejar popularitas itu, adab dan etika perlahan terkikis—bahkan dianggap tidak relevan lagi.

Fenomena yang muncul di media sosial semakin memprihatinkan. Banyak kreator yang membuat konten tanpa memperhatikan norma sosial, agama, atau nilai kesopanan. Kita dengan mudah menemukan video yang berisi hujatan, makian, dan pertengkaran, hanya demi menarik perhatian penonton. Lebih miris lagi, sebagian dari mereka dengan sengaja mengumbar aurat, menjadikan tubuh dan penampilan sebagai alat untuk meraih engagement. Semua dilakukan demi satu tujuan: viral dan menghasilkan uang.

Padahal, konten semacam ini dapat diakses oleh siapa pun—termasuk anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pencarian jati diri. Bayangkan generasi muda yang setiap hari disuguhi tontonan tak bermoral, penuh ujaran kebencian, dan minim nilai pendidikan. Mereka belajar dari apa yang mereka lihat, dan jika yang mereka lihat adalah kebodohan yang dikemas menarik, maka di sanalah bahaya terbesar bagi masa depan bangsa.

Kita seolah hidup di masa ketika kemajuan teknologi tidak diimbangi oleh kemajuan moral. Media sosial yang seharusnya menjadi wadah kreatif dan edukatif, justru berubah menjadi panggung untuk adu sensasi. Konten yang menyesatkan lebih cepat viral daripada yang bermanfaat, karena masyarakat pun semakin dimanjakan oleh hiburan murahan.

Di tengah kondisi ini, seharusnya para kreator menyadari bahwa tanggung jawab moral lebih penting daripada sekadar popularitas digital. Konten yang disajikan semestinya mendidik, menginspirasi, dan memberi manfaat bagi penonton. Kreator sejati bukan mereka yang pandai membuat kegaduhan, melainkan mereka yang mampu menebar nilai positif tanpa kehilangan integritas.

Kita tidak menolak perkembangan zaman, tetapi kita menolak jika kemajuan itu harus dibayar dengan hilangnya adab. Dunia maya membutuhkan manusia yang berakal sekaligus beradab, bukan sekadar pemburu viralitas. Jika nilai kesopanan terus diabaikan, maka kemajuan teknologi hanya akan melahirkan generasi yang pandai beraksi di layar, tetapi miskin empati dan kehilangan rasa malu.

Saatnya kita semua—baik kreator maupun penonton—mengembalikan makna moral dalam dunia digital. Karena pada akhirnya, yang membedakan manusia dari algoritma bukanlah kepintaran, tetapi hati nurani. Jika adab hilang, maka secanggih apa pun teknologi yang kita miliki, kita tetap sedang menuju kemunduran.

Penulis : RG

BLOGNATEYA.COM
BLOGNATEYA.COM Semoga Semua Pengunjung BLOGNATEYA.COM ini Senantiasa diberikan kesehatan, dipanjangkan umur, dan dimudahkan rezekinya oleh ALLAH SWT. Salam Hormat Saya (Admin)

Posting Komentar untuk "Ketika Uang dan Viralitas Mengalahkan Adab: Krisis Moral di Balik Fenomena Konten Kreator FB Pro"