Ilustrasi Gambar, Gambar By Chatgpt
Budaya Kerja yang Salah Kaprah
Sebagian oknum PNS yang menganggap kehadiran fisik di kantor sudah cukup sebagai bentuk tanggung jawab. Padahal, tupoksi bukan sekadar hadir, melainkan melaksanakan kewajiban sesuai jabatan yang diemban. Ironisnya, budaya kerja seperti ini sudah berjalan lama, sehingga dianggap hal yang lumrah.
Dari “Masuk Kantor” ke “Kerja Serius”
Perilaku “asal datang, asal isi absen” mencerminkan mentalitas yang salah. Ada pegawai yang datang pagi, isi daftar hadir, lalu menghabiskan waktu dengan aktivitas non-produktif—mulai dari bermain gawai, berbincang tanpa arah, hingga meninggalkan kantor tanpa alasan jelas. Sementara itu, pelayanan publik terbengkalai, berkas menumpuk, dan masyarakat dipaksa menunggu tanpa kepastian.
Dampak Langsung bagi Masyarakat
Kinerja yang minim dari aparatur daerah berdampak nyata pada jalannya pemerintahan:
-
Pelayanan lambat, berbelit-belit, dan tidak profesional.
-
Masyarakat kecewa karena hak mereka diabaikan.
-
Citra pemerintah daerah merosot, dianggap tidak serius mengurus rakyat.
-
Proses pembangunan tersendat, karena roda birokrasi tidak berjalan semestinya.
Perlu Tindakan Tegas
Fenomena ini menuntut adanya reformasi disiplin yang nyata, bukan sekadar aturan di atas kertas. Pemerintah daerah harus berani:
-
Menerapkan sistem penilaian berbasis kinerja, bukan sekadar kehadiran.
-
Memberikan sanksi tegas bagi pegawai yang lalai.
-
Memberikan penghargaan bagi aparatur yang bekerja dengan sungguh-sungguh.
-
Memastikan setiap pegawai benar-benar memahami tupoksi melalui pembinaan dan evaluasi rutin.
Penutup
Sudah saatnya aparatur daerah sadar bahwa gaji yang mereka terima bersumber dari pajak rakyat, sehingga tidak ada alasan untuk bekerja asal-asalan. Bila PNS hanya sibuk mengisi absen tanpa menjalankan tanggung jawabnya, maka pelayanan publik akan terus menjadi korban. PNS bukan sekadar hadir di kantor, melainkan hadir dengan kinerja, tanggung jawab, dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Posting Komentar untuk "Ketika PNS Daerah Lebih Sibuk Mengisi Absen daripada Melaksanakan Tugas Pokok, Lalu Pelayanan Publik Jadi Korban"