Ketahanan Pangan Kecamatan Bone: Antara Harapan dan Kenyataan


Pendamping Desa Kecamatan Bone saat diwanacarai oleh awak media, Senin (03/11/2025). Gambar : team blognateya.com
BLOGNATEYA.COM | Bone, 3 November 2025 — Program ketahanan pangan yang menjadi prioritas nasional kini memasuki tahap penting di Kecamatan Bone. Berdasarkan Keputusan Menteri Desa (KEPMENDES) Nomor 3 Tahun 2025, pemerintah mewajibkan setiap desa mengalokasikan minimal 20 persen Dana Desa untuk program ketahanan pangan. Fokus program ini meliputi pengembangan pertanian dan peternakan, penguatan lumbung pangan, serta pemberdayaan kelompok tani dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Kebijakan tersebut bertujuan untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan di tingkat desa, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi produksi pangan lokal.

14 Desa di Kecamatan Bone Jalankan Program Ketahanan Pangan

Dari total 14 desa di Kecamatan Bone, sebagian besar BUMDes telah memulai tahapan kegiatan ketahanan pangan sesuai arahan KEPMENDES. Persiapan program ini telah dilakukan sejak bulan Juni 2025 hingga kini.

Namun, di balik capaian tersebut, masih terdapat sejumlah kendala di lapangan. Dari 14 desa, baru empat desa yang aktif melaksanakan kegiatan ketahanan pangan, yaitu Desa Permata, Desa Inogaluma, Desa Taludaa, dan Desa Masiaga. Sementara itu, sepuluh desa lainnya belum memulai pelaksanaan program sebagaimana diamanatkan regulasi.

Pendamping Desa Ungkap Penyebab Keterlambatan

Pendamping Desa Kecamatan Bone, Arman Adam, S.IP, saat ditemui awak media di Kantor Camat Bone pada Senin (03/11/2025), mengungkapkan bahwa keterlambatan tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor.

“Beberapa pengurus BUMDes masih belum siap, ada kekhawatiran dalam pengelolaan keuangan, serta belum lengkapnya administrasi persyaratan kegiatan ketahanan pangan. Selain itu, dukungan dari pemerintah desa juga masih terbatas,” ujar Arman.

Ia menambahkan bahwa pihak pendamping desa terus melakukan langkah- langka persuasif untuk mempercepat proses pelaksanaan program, mulai dari membantu melengkapi administrasi BUMDes, memotivasi kepala desa, hingga merancang peningkatan kapasitas pengurus BUMDes dalam pengelolaan keuangan berbasis aplikasi dan teknologi.

Pendamping Desa Kecamatan Bone Kabupaten Bone Bolango

Namun, upaya tersebut tidak selalu berjalan mulus. Banyaknya tahapan kegiatan desa dan padatnya agenda pemerintah desa menjadi faktor penghambat.

Koordinasi dengan Pihak Kecamatan Terus Ditingkatkan

Meski menghadapi tantangan, Arman memastikan bahwa koordinasi antara pendamping desa dan pihak kecamatan, khususnya Camat Bone, terus dilakukan untuk mencari formula percepatan yang efektif. Salah satu fokusnya adalah memastikan seluruh tahapan ketahanan pangan, mulai dari perencanaan hingga implementasi, dapat segera terealisasi.

“Kami optimistis semua kegiatan akan selesai sebelum akhir November 2025. Tim pendamping terus bekerja sama dengan pihak kecamatan untuk memastikan setiap desa dapat menjalankan program sesuai target,” tegas Arman.

Harapan Menuju Kemandirian Pangan Desa

Program ketahanan pangan di Kecamatan Bone menjadi simbol penting dari semangat kemandirian desa. Meskipun dihadapkan pada berbagai kendala teknis dan administratif, semangat kolaborasi antara pendamping desa, pemerintah kecamatan, dan pemerintah desa menjadi modal utama untuk mewujudkan kedaulatan pangan lokal.

Dengan dukungan penuh dari seluruh pihak, diharapkan seluruh desa di Kecamatan Bone dapat menuntaskan pelaksanaan program ketahanan pangan sebelum akhir tahun, demi terciptanya desa yang mandiri, produktif, dan berdaya saing.

BLOGNATEYA.COM
BLOGNATEYA.COM Semoga Semua Pengunjung BLOGNATEYA.COM ini Senantiasa diberikan kesehatan, dipanjangkan umur, dan dimudahkan rezekinya oleh ALLAH SWT. Salam Hormat Saya (Admin)

Posting Komentar untuk "Ketahanan Pangan Kecamatan Bone: Antara Harapan dan Kenyataan"