![]() |
| Ilustrasi gambar by chatgpt |
Pelaku akan menampilkan tindakan tidak senonoh di layar, menciptakan situasi yang membuat korban panik dan tidak nyaman. Dalam kondisi itu, korban seringkali menampakkan wajahnya. Inilah momen yang dimanfaatkan pelaku untuk mengambil tangkapan layar (screenshot). Gambar tersebut kemudian dijadikan alat pemerasan, dengan ancaman akan disebarluaskan ke publik jika korban tidak memberikan sejumlah uang atau mengikuti permintaan pelaku.
Kasus seperti ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga secara mental dan sosial. Banyak korban mengalami stres, malu, bahkan trauma. Oleh karena itu, kewaspadaan digital menjadi kebutuhan mendesak di era serba online seperti sekarang.
Berikut beberapa langkah sederhana namun efektif untuk melindungi diri:
Jangan pernah menerima video call dari nomor yang tidak dikenal. Jika Anda tidak mengenali nomornya, abaikan saja. Lebih Waspada Scam Video Call: Ancaman Baru dan Upaya Melindungi Masyarakat Digital
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, komunikasi jarak jauh kini menjadi hal yang lumrah. Video call telah memudahkan kita untuk bekerja, belajar, bahkan bersosialisasi tanpa batas ruang. Namun, kemudahan ini juga menghadirkan sisi gelap baru: scam atau penipuan melalui video call yang kian marak dan meresahkan masyarakat.
Modus Penipuan Video Call
Pelaku biasanya memulai aksinya dengan menghubungi korban melalui nomor tak dikenal. Begitu korban mengangkat, pelaku akan menampilkan tindakan tidak senonoh di layar, dengan tujuan membuat korban panik dan terjebak dalam situasi memalukan. Jika korban menampakkan wajah, pelaku akan mengambil tangkapan layar (screenshot) dan kemudian menggunakannya sebagai alat pemerasan. Ancaman yang dilontarkan umumnya berupa penyebaran gambar atau video korban ke publik jika tidak memenuhi permintaan pelaku.
Kasus seperti ini bukan hanya menimbulkan kerugian finansial, tetapi juga trauma psikologis. Korban sering kali takut melapor karena malu atau khawatir mendapat stigma negatif. Padahal, semakin banyak laporan yang masuk, semakin besar peluang pihak berwenang untuk melacak pelaku.
Langkah Pencegahan bagi Masyarakat
Jangan angkat video call dari nomor tak dikenal. Jika tidak yakin siapa peneleponnya, lebih baik abaikan.
Nonaktifkan kamera segera jika terlanjur mengangkat panggilan mencurigakan.
Blokir dan laporkan nomor pelaku agar tidak bisa menghubungi kembali.
Jaga privasi digital—hindari membagikan data pribadi atau foto sensitif di media sosial.
Laporkan kejadian ke pihak berwenang seperti kepolisian siber atau layanan aduan Kominfo melalui situs aduan konten (aduankonten.id) atau lapor.go.id.
Peran Pihak Keamanan dan Kominfo
Pemerintah dan aparat keamanan kini semakin serius menanggapi maraknya scam digital berbasis video call. Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber Bareskrim) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk melacak dan memutus jaringan pelaku di balik kejahatan ini.
Beberapa langkah nyata yang dilakukan antara lain:
Pelacakan nomor telepon dan akun digital pelaku dengan dukungan operator seluler serta penyedia layanan internet.
Pemblokiran otomatis terhadap nomor dan tautan mencurigakan yang dilaporkan masyarakat.
Peningkatan literasi digital melalui kampanye nasional agar masyarakat lebih memahami cara melindungi data pribadi dan mengenali tanda-tanda penipuan online.
Kolaborasi internasional dengan lembaga keamanan digital negara lain, mengingat banyak pelaku yang beroperasi lintas negara menggunakan jaringan virtual (VPN).
Masyarakat juga didorong untuk aktif berpartisipasi. Setiap laporan yang disampaikan akan membantu mempercepat proses investigasi dan menutup ruang gerak para pelaku.
Membangun Kesadaran Digital Bersama
Scam video call bukan sekadar masalah teknologi, melainkan cerminan lemahnya kesadaran digital masyarakat. Kita sering kali lebih cepat bereaksi daripada berpikir, terutama ketika situasi menimbulkan rasa malu atau panik. Padahal, ketenangan dan kewaspadaan adalah kunci utama untuk melindungi diri.
Teknologi seharusnya menjadi alat pemberdayaan, bukan alat pemerasan. Maka dari itu, mari bersama-sama membangun budaya digital yang aman, cerdas, dan saling melindungi. Laporkan setiap bentuk kejahatan siber, bantu sebarkan edukasi, dan jangan biarkan para pelaku menebar ketakutan di ruang digital.
Ingat: di dunia maya, kewaspadaan adalah benteng terbaik kita. Lindungi privasi, jangan mudah percaya, dan jadilah pengguna digital yang bertanggung jawab.

Posting Komentar untuk "Waspada Scam Video Call: Cermin Ancaman Baru di Era Digital"